Realita yang Semu (Chapter 2)
"Realita yang Semu"
Chapter 2
Genre : Mistery, Roman, Teenage
Author : Aldy
Cerita Sebelumnya
Aldy mendapatkan mimpi yg aneh. Dalam mimpinya ia melihat seorang wanita. Ktika ia terbangun dan pergi menjemput sahabatnya,Wendi, ia melihat wanita yg ada dlm mimpinya.
Sepeda motor yg dikendarai Aldy sampai di restoran sea food langganannya. Disana telah menunggu beberapa orang. Wendi dan Aldy mengenali mereka. Mereka semua adalah teman sejak kecil.
“hei…what’s up bro….yo mamen…”, cowok bertopi merah memulai pembicaraan. Wendi sangat kenal dg gaya bicara itu. Dia adalah futarime. Nama yg cukup aneh di Negara mereka. Tapi futarime sangat bangga dengan nama itu. Ada alasan tersendiri terciptanya nama itu.
”Ari, Wendi lg capek nih. Dr tadi ngomel-ngomel mulu. Gimana kalau kita segerin dia,” tanyaku pada futarime sambil memberikan kerlingan mata penuh makna
“Yosh….mungkin sedikit penyegaran bisa membuatnya rileks. Gimana temn2, setuju gk? “ futa mngerti pesan aldy dan mlanjutkan pesan jahil tersebut ke yg lain
“Wendiku sayang…pasti kamu capek ya habis perjalanan jauh….mau gk aku pijitin?” seorang cewek manis muncul di blakang endi dan menggodanya. Wendi pun sempat memerah pipinya.
“Lisa, gw jg mau donk digodain…” sahut rahmad menimpali tingkah melisa dg cengengesan
“jadi gimana? Katanya mau refreshing…jd gk? “, Tanya Akhsan dg tidak sabar
“Yosh….ayo smuanya, kita refreshing dulu….Wen, ayo bangun…”, Aldy semangat sekali mengatakan ini.
“btw any way bus way…mau refreshing kemana nih ceritanya? “, wendi pun mengikuti mereka meski tidak tau apa tujuannya. Melisa dan Rahmad sedang berbisik2 tetangga. Sedangkan Futarime sibuk dengan gaya jalannya yg mencoba meniru Michael Jackson, meskipun gayanya sangaat jauh dr Jacko.
“Nah, semua…here we go…Selamat Datang Kawan lama di Kolam Persahabatan.”, Aldy menunjukkan Sebuah kejutan untuk Wendi. Kolam renang yg dihiasai dg pernak-pernik penyambutan. Di atasnya tertulis, “Untuk Wendi, Sarjana pertama dari 5 sekawan”.
Sontak, Wendi pun terkejut sekaligus senang dg kejutan ini. Ia berbalik ingin mengucapkan terima kasih pada temannya, tp blm sempat berbalik, tubuhnya sdh didorong oleh Lisa dan Rahmad ke kolam renang.
“Blub…blub…blub…”
“Sial….apa-apaan nih…,” keluh wendi pada 2 org temannya.
Teman-temannya yg di atas hanya menertawakannya.
“Selamat datang Wen…..Semoga kamu betah kembali ke kelompok ini…”, Rahmad menimpali
”sudah,,,sudah,,,ayo susul dia,” Aldy mendoorong rahmad, lisa,dan ari ke kolam. Setelah itu dia naik ke papan lompat dan mluncur ke bawah bak seorang atlit renang.
Mereka semua tertawa riang dlm kolam renang sambil bercanda dlm air. Kolam renang itu telah mempertemukan mereka sejak kecil, Menjadi tempat bermain mereka, dan kini menjadi tempat reuni bagi Wendy dan 4 ranger yg lain.
Setelah puas berendam di kolam, mereka berlima mengganti pakaiannya dan pergi mengendarai motor masing2 ke Taman Kota. Lisa terlihat senang bias boncengan dg rahmad. Motor Rahmad adlh yg paling bagus di antara mereka. Motor merek “Thunder” keluaran terbaru yg hanya diproduksi 50 buah. Bukan hal yg mengejutkan mengingat ayahnya adalah seorang anggota dewan. Motor ari juga tak kalah hebatnya. Lebih tepatnya, tak kalah anehnya. Ari tampak sangat pede dg motor beroda tiganya. Semua mata di pinggir jalan selalu tertuju pada motor ari tsb. Motornya diberi nama “The Ceasar”. Memang cowok yg satu ini seperti tidak pernah kehabisan kreativitas. Ada saja ulahnya. Setelah minggu lalu menghebohkan massa dg seruling listriknya, kini The Ceasar yg menjadi trend center di kalangan ABG.
*Di taman kota*
”Wen, apa kau ingat anak itu?”, Tanya aldy yg sambil mnunjuk seoprang cewek yg duduk di bangku taman
”emangnya kenapa dg dia?”, wendi pun balik Tanya
“Dia adalah Putri, kenapa kau menanyakan itu? “ rahmad tiba2 ikut menjawab
“Putri ya…tidak apa-apa. Hanya saja aku pernah melihatnya dlm mimpiku.” Balas aldy
“Ih…co cweet….pake dibawa mimpi sgala. Sjak kapan kamu kenal dia? Dia kan baru kemarin pindah kesini.” Melisa menimpali dg wajah ingin tahu
“aku jg tidak tau knp dia ada dlm mimpiku. Pdhl kami saja blm kenal,”
“Menurut rumor yg beredar, dia pindah kesini karena rumahnya yg lama selalu ada penampakan.” Ari mengikuti pembicaraan dan menakut-nakuti melisa dg wajah yg dibuat2 seram.
“Penampakan ? ,” Tanya Aldy smakin penasaran
“Ya…2 bulan yg lalu sih, katanya ibunya meninggal tanpa sebab yg kelas di rumahnya yg lama. Dan beberapa hari yg lalu pembantunya jatuh sakit secara tiba2.” Rahmad menjelaskan secara detail seperti detektif.
“Bagaimana kau bias tahu bnyak ttg dia? Bukankah kau blg dia baru pindah kemarin?” selidik wendi serius
“Oh…soal itu…aku tau dr sepupuku yg tinggal di kota yg sama dg-nya.” Jawab rahmad cengengesan
“Hei, al….mau kemana?” wendi memanggil aldy yg berjalan menghampiri putrid di seberang jalan.
“apa sih yg mau dilakukannya?”
”mmm….maaf, boleh aku duduk?” aldy kini duduk di samping putrid stelah dipersilahkan duduk oleh putri
suasana sunyi. tidak ada yg memulai pembicaraan slama sesaat. Akhirnya Aldy memberanikan diri
"Mm...kamu anak baru ya disini?" tanya Aldy agak ragu
"Iya...baru pindah kemarin," putri menimpali dg senyuman
"Sepertinya kamu blm kenal betul ttg kota ini. Gimana kalau kita keliling kota? akan kutunjukkan kau tempat yg indah." Aldy dg smangat menggebu-gebu bak seorang pejuang kemerdekaan.
Putri hanya tersenyum mendengar hal itu.
"oh iya...aku blm memperkenalkan diri. kenalkan, namaku Aldy. Aku bukan org jahat kok. kalau tidak percaya, kau bs tanya ke teman2ku yg ada disana." Aldy membuka tangannya untuk jabat tangan dan menengok ke arah wendi dan yg lain.
"Aku Putri. dan aku percaya kok klw km org yg baik. jadi, kapan kita berangkat?" putri menjabat tgn Aldy. Entah kenapa Aldy jd canggung ketika Putri memegang tngannya dan tersenyum padanya. padahal bukan hnya kali ini dia memegang tgn perempuan.
"Hei, al...ada apa?" selidik putri yg smakin membuat aldy salting.
"Oh, tidak apa-apa...lebih baik kukenalkan kau dg tman-temanku dulu. Kau akan senang mengenal mereka. Ayo put...", Aldy mngalihkan pembicaraan menyamarkan rasa canggungnya.
"Iya...", putri mengikuti Aldy ke seberang jalan
para Rangers pun berkenalan dg Putri. Aldy mengingatkan mereka agar tidak menyinggung soal rumah lama putri agar tdk mnyakiti perasaannya. Akhirnya semua sepakat untuk mengajak putri jalan-jalan di kota. Kembali Aldy ingat ttg mimpinya. dilihat dari sisi manapun, wajah putri sama dg yg ada dlm mimpi.
"ah..lupakan..itu kan cuma mimpi," Aldy kini memandangi putri yg dibonceng ari. rambut panjangnya tergerai indah di matanya. Kini, hanya satu kata yg ada di otaknya...Putri
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar