Sejarah IP Address
Beberapa hari lalu pada saat teman-teman
berdiskusi pada group IJC di Facebook bertanya kenapa yang kita ketahui
hanyalah IPv4 dan IPv6, selanjutnya IPv1, IPv2, IPv3, dan IPv5 kemana?
Pertanyaan menarik dan jarang terlintas dipikiran kita, dan setelah saya
menjelajah untuk mencari sumber informasi dari beberapa situs, maka
artikel singkat ini saya buat untuk menambah referensi kami (anda, kita,
saya).
1969 – 1989
IMP (Interface Message Processor)
Adalah generasi pertama dari gateway yang saat ini dikenal sebagai router. Digunakan untuk interkoneksi peserta ke ARPANET (Advanced Research Project Agency Network)
dari akhir 1960-an hingga 1989. Bisa dikatakan sebagai nenek moyang
dari IP address, yang terdokumentasi dengan nama RFC 1 (request for
command). Berkapasitas 5 Bit address. Ada sebuah varian dari IMP yang
disebut TIP yang menghubungkan terminal dan bukan untuk
jaringankcomputer. IMP digunakan di pusat ARPANET sampai akhirnya
dihentikan 20 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1989.
1977 – 1979
Bagaimana dengan IPv1, IPv2, IPv3?
Dalam RFC 791 IP didefinisikan versi
pertama yang digunakan sebagai Internet Protocol. RFC adalah sebuah
memorandum yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF)
menjelaskan tentang metode, perilaku, penelitian, atau inovasi berlaku
untuk kerja dari Internet dan system yang terhubung di Internet. Dan
ternyata bukan versi 1 tapi versi 4!!, ini tentu saja mengartikan bahwa
pada dasarnya protocol ini ada versi sebelumnya. Terlepas dari
benar-benar ada atau tidaknya, IP dibuat saat fungsi-fungsinya terbagi
dari TCP versi sebelumnya yang dikombinasikan antara fungsi TCP dan
Fungsi IP. TCP berkembang melalui tiga versi sebelumnya dan terbagi dari
TCP dan IP untuk versi keempat. Versi nomor 4 itu diaplikasikan untuk
TCP maupun IP untuk konsistensinya. Meskipun dari namanya mengisyaratkan
versi sebelumnya, namun IP versi 4 adalah yang pertama digunakan secara
meluas pada TCP/IP yang modern.
1981 – sekarang
IPv4
Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang
digunakan dalam protocol jaringan TCP/IP untuk komunikasi antar
node-nya, format alamat dalam Internet dinyatakan dalam nomor 32-bit
(RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari
8-bit atau octet, yang sekarang dinamakan Internet Protocol versi 4
yang masih digunakan sampai hari ini.
IPv5
Apa yang terjadi dengan IPv5? Jawabannya
adalah tidak ada. sengaja dilewati untuk menghindari kebingungan.
Masalah dengan versi 5 berhubungan dengan protokol TCP / IP
eksperimental yang disebut Internet Protocol Streaming, yang awalnya
didefinisikan dalam RFC 1190, Protokol ini bukanlah versi kelanjutan
dari IPv4 melainkan dibuat sebagai pelengkap IP untuk membawa traffic
percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Saya
tidak mendapatkan informasi yang pasti untuk tahun awal dikembangkan,
namun kalau mengacu dari RFC1190 itu adalah tahun 1990.
1995 – sekarang dan dimasa yang akan datang
IPv6
Seiring dengan pertumbuhan Internet yang
sangat pesat di seluruh dunia yang menyebabkan IPv4 dengan format
32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah
jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset dan perhitungan pakar IETF
menyebutkan dengan hanya 32-bit format address hanya bisa menampung
kurang lebih 4 milliar host di dunia ini. Pada tahun 1992 IETF selaku
komunitas terbuka Internet membuka diskusi untuk mengatasi masalah ini
dengan mencari format IP generasi selanjutnya setelah IPv4, setelah
pembahasan yang panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460
IPv6 sebagai IP generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut
IPng) yang dapat menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih
host address, bisa diibaratkan bila semua manusia di dunia ini
membutuhkan IP maka IPv6 itu juga belum akan habis (lebay sedikit J).
Pengembangan IPv6 ini sudah dilakukan banyak pihak diseluruh dunia
seperti Internet Service Provider, Internet Exchange Point, militer, dan
Universitas.
Di Indonesia sendiri sudah dialokasikan
17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP, dan ISP.
Berdasarkan statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel
broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatNET, dll).
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar